Masakan
Jepang, makanan yang dimasak dengan cara memasak yang berkembang secara
unik di Jepang dan menggunakan bahan makanan yang diambil dari wilayah
Jepang dan sekitarnya. Dalam bahasa Jepang, makanan Jepang disebut
nihonshoku atau washoku.
Sushi, tempura, shabu-shabu, dan sukiyaki adalah makanan Jepang yang populer di luar Jepang, termasuk di Indonesia.
Berikut sebagian makanan khas dari negeri sakura ini:
Domburimono
Hidangan
ini terdiri dari sebuah mangkuk (domburi) beras ditutup dengan berbagai
lauk seperti daging sapi rebus (Gyudon), ayam dan telur (oyakodon),
udang goreng (tendon) atau daging babi goreng dan telur ( katsudon)
dengan sup tahu dan acar. Mereka sering makan ini karena harganya lebih
terjangkau.
Tempura
Tempura
adalah seafood atau sayuran yang dicelupkan ke dalam adonan dan
digoreng, tempura disajikan dengan saus dan daikon. Kata “Tempura”
berasal dari Portugis ‘tempero’ ( saus) dan hidangan ini berasal dari
pertengahan abad ke-16, ketika Portugis dan budaya Spanyol pertama kali
diperkenalkan ke Jepang.
Sukiyaki
Ini adalah sup sayuran lezat dgn daging sapi yang dimasak dengan Nabe
besar dan dicelupkan ke dalam semangkuk telur mentah yang telah hancur.
Sayuran yang biasanya digunakan adalah daun bawang, jamur shiitake dan
daun krisan (shungiku). Juga ditambahkan dengan tahu dan mie
(shirataki), bahan dimasak dalam saus yang terbuat dari kecap, gula dan
sake manis (mirin).
Shabushabu
Untuk hidangan ini, kita bisa mencelupkan irisan tipis daging sapi dalam
panci berisi air mendidih selama beberapa detik dan kemudian daging
sapi tadi dicelupkan ke dalam saus wijen (goma dare) sebelum kita makan.
Kemudian, sayur-sayuran seperti jamur Enoki dan kubis cina, tahu dan
shirataki ditambahkan. Ketika dimasak, makanan ini dicelupkan ke dalam
saus kecap dan jeruk (ponzu). Setelah daging sapi dan sayuran telah
selesai, udon dapat ditambahkan ke dalam panci dan dimakan dengan
tambahan Penyedap lain seperti kaldu, bawang putih, lokio dan daikon.
Ini merupakan makanan yang paling Ekonomis di jepang
Okonomiyaki
Ini dapat digambarkan sebagai kue Jepang yang gurih. Sayuran dan daging
cincang atau seafood yang dicampur dengan adonan dan dimasak di atas
wajan. Seperti kue yang lain, Okonomiyaki bisa dibalik agar matang di
kedua sisinya. kemudian diatasnya dilumuri dengan saus khusus dan
mayones dan ditaburi nori dan ikan kering serpih (katsuobushi) maupun
telur goreng.
Yakitori
Yakitori itu sendiri seperti sate, terdiri dari potongan ayam, termasuk
jantung, hati dan tulang rawan yang dimasak dengan tusuk daging dimasak
di atas panggangan arang. Cara ini juga dimasak di restoran yakitori
(yakitoriya) adalah berbagai macam sayuran seperti paprika hijau
(piman), bawang putih (ninniku) dan bawang merah(Negi).
Orang
jepang menyukai rasa yang tajam baik menggunakan saus (tare) atau garam
(shio). Menu tersebut biasanya mengandung berbagai makanan lain juga.
Yakitoriya merupakan makanan ringan untuk menemani orang jepang saat
minum.
Mie ramen
Mie ramen adalah masakan mi kuah Jepang yang berasal dari Cina. Orang
Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba (soba dari Cina?) atau
shina soba karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering juga
berarti mi.
Ramen
adalah makanan banyak rakyat di Jepang. Kuah ramen mempunyai banyak
sekali variasi rasa yang ditentukan oleh jenis kaldu yang digunakan,
bumbu dan lauk yang ditambahkan di atas mi. Bahan-bahan produksi lokal
dari berbagai daerah sering digunakan untuk menghasilkan rasa lokal yang
khas dan disukai penduduk setempat.
Kaldu
untuk kuah bisa diambil dari campuran berbagai bahan seperti tulang
babi, tulang sapi, tulang ayam, katsuobushi, sababushi, niboshi, konbu,
kacang kedelai gongseng, shiitake, bawang bombay atau daun bawang. Ramen
bisa digolongkan berdasarkan jenis-jenis kuah misalnya kuah rasa kecap
asin, kuah rasa tonkotsu (tulang babi), rasa shio (garam), dan rasa
miso.
Teriyaki
Teriyaki adalah cara memasak makanan Jepang yang dipanaskan atau
dipanggang di atas wajan atau kisi-kisi dari besi untuk memanggang
dengan menggunakan saus teriyaki (tare). Saus teriyaki dibuat dari kecap
asin (shōyu), sake untuk memasak, dan gula pasir dengan takaran 1:1:1.
Kata
teriyaki berasal dari kata teri yang artinya bersinar (karena
mengandung gula), dan kata yaki yang artinya dibakar atau dipanggang.
Sewaktu sedang membuat teriyaki, bahan-bahan makanan yang akan
dipanggang dicelupkan dan diolesi dengan saus teriyaki sampai beberapa
kali hingga betul-betul masak. Di Jepang, bahan yang banyak dipakai pada
masakan teriyaki adalah ikan (salem, tongkol, mackarel, trout, marlin),
sedangkan di luar Jepang digunakan berbagai jenis daging (ayam, sapi,
babi), atau cumi-cumi maupun bahan dari ubi konnyaku.
Takoyaki
Takoyaki biasanya dijual sebagai jajanan di pinggir jalan untuk
dinikmati sebagai cemilan. Takoyaki biasa dijual dalam bentuk set dengan
1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah takoyaki yang disajikan di atas
lembaran plastik berbentuk perahu atau dimasukkan ke dalam kemasan
plastik transparan untuk dibawa pulang. Sewaktu ada matsuri sering
dijumpai kios penjual takoyaki sebesar bola tenis (jambotako) yang
menjual takoyaki secara satuan. Takoyaki dimakan dengan menggunakan
tusuk gigi, tapi di Tokyo dimakan dengan menggunakan sumpit sekali
pakai. Penjual takoyaki selalu memberikan 2 batang tusuk gigi untuk satu
orang, karena takoyaki yang ditusuk dengan sebatang tusuk gigi bisa
berputar-putar sewaktu diangkat dan jatuh sebelum masuk ke mulut.
Takoyaki
dengan isi yang disukai penduduk setempat (kadang-kadang tanpa gurita)
berusaha diperkenalkan di negara-negara yang penduduknya merasa ngeri
memakan gurita.
Dorayaki
Dorayaki adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam
golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit
tembam, terdiri dari dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang
merah. Dorayaki memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan kue
Jepang yang disebut Kastela karena adonan yang mengandung madu.
Di
Indonesia, makanan penganan ini mulai diperkenalkan di Indonesia
bersamaan dengan anime Doraemon. Tokoh Doraemon mempunyai kegemaran
makan kue dorayaki. Dorayaki yang dijual di toko kue di Indonesia
rasanya sudah disesuaikan dengan selera lokal seperti dorayaki berisi
campuran coklat dan keju. Dorayaki juga dikenal di Indonesia dengan
sebutan Obanyaki.
Di
Jepang, Obanyaki lebih dikenal dengan nama Imagawayaki. Walaupun
Obanyaki mempunyai bentuk yang hampir sama dengan Dorayaki, kue Obanyaki
lebih tebal dibandingkan dengan Dorayaki.
Onigiri
Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan
sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti
karung beras. Dikenal juga dengan nama lain Omusubi, istilah yang
kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di istana kaisar untuk menyebut
Onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit.
Di
Indonesia, Onigiri bisa dijumpai di bagian makanan Jepang toko swalayan
terkemuka dan di restoran yang menyediakan makanan Jepang. Di negeri
Tiongkok, Onigiri dikenal dengan nama fàntuán
Sushi
Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama
lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah
dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui
campuran cuka beras, garam, dan gula.
Asal-usul
kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf
kanji sushi (酸し). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓
merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō
(魚醤) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas
sake. Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai pada zaman
Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan
huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).
Ochazuke
Ochazuke atau chazuke adalah nama makanan Jepang atau cara makan berupa
nasi putih dengan lauk sekadarnya yang dituangi air teh hijau, dashi
atau air panas. Yūzuke adalah sebutan lain untuk nasi yang dituangi air
panas. Lauk diletakkan di atas nasi sebelum dituangi air teh (teh hijau
atau hōjicha), dashi atau air panas. Lauk yang digunakan misalnya
umeboshi, tsukemono, shiozake, nori, tsukudani, shiokara, wasabi, tarako
(mentaiko).
Ochazuke
merupakan makanan pengisi perut misalnya di antara dua waktu makan atau
sewaktu masih lapar sebelum tidur. Di rumah makan tradisional atau di
pemandian air panas, tamu sering ditawari ochazuke untuk menetralkan
rasa pada mulut sehabis menikmati makanan mewah yang enak-enak.
Donburi
Donburi adalah makanan Jepang berupa nasi putih dengan berbagai macam
lauk di atasnya seperti ikan, daging dan sayur-sayuran berkuah yang
dihidangkan di dalam mangkuk besar yang juga disebut donburi. Kuah untuk
donburi bergantung pada jenis makanan, tapi pada umumnya berupa dashi
dicampur kecap asin dan mirin.
Mochi
Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga
lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini
sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki
atau perayaan tahun baru Jepang. Namun demikian, jenis kue ini dijual
dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun.
Dango
Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan
dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango
dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas.
Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang
ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran
dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.
Dango
yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan,
sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga
bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke
dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau
selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung
beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet.
Sashimi
Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima
yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti
kecap asin, parutan jahe, dan wasabi. Makanan laut segar seperti ikan,
kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang
mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil hanya dikupas kulitnya dan
dibuang kepalanya saja.
Tsuma
adalah sebutan untuk bahan makanan penyerta yang bisa berupa lobak yang
dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat halus, daun berwarna
hijau yang disebut Oba (Aojizo), atau rumput laut seperti Wakame dan
Tosakanori.
Sashimi juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari
potongan mentah daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati
ayam atau hati sapi, sampai pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang
disebut Yuba.
Di daerah Kansai, sashimi lebih dikenal dengan sebutan O-tsukuri.
Nabe
Nabe adalah jenis masakan Jepang yang dimasak dan dihidangkan di dalam
panci besar. Dalam bahasa Jepang, nabe berarti panci. Panci diletakkan
di atas kompor kecil atau plat pemanas yang ada di atas meja. Sambil
dimasak menggunakan panci atau wadah dari keramik bernama donabe, dan
makanan dihidangkan di atas meja makan langsung bersama pancinya.
Masakan
nabe termasuk jenis masakan steamboat yang dihidangkan untuk beberapa
orang sekaligus yang duduk mengelilingi panci berisi hidangan utama.
Makanan diambil sendiri dari panci oleh orang yang ingin memakannya, dan
dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum dimakan. Selain disebut
Naberyōri, makanan jenis ini juga disebut Nabemono. Makanan ini populer
sebagai makanan musim dingin di Jepang.
Sebelum
zaman Edo, orang Jepang memiliki budaya makan “satu orang satu nampan”.
Pada waktu itu, masakan nabe dihidangkan untuk satu atau dua orang.
Pada zaman Meiji, masakan nabe menjadi begitu populer, terutama masakan
nabe daging sapi yang disebut gyūnabe.
sumber:http://ismasofilaily.blogspot.com/2012/04/macam-macam-makanan-tradisional-khas.html